Kasus Century sampai saat ini belum terselesaikan karena hambatan politis sebagi implikasi dari sebab-sebab politis juga. Kasus ini diangkat karena keberanian Sri Mulyani dalam melakukan reformasi birokrasi melalui pemeriksaan pajak dan pemberantasan korupsi. Salah satunya adala adalah memeriksa Aburizal Bakri yang terbukti perusahaannya menunggak pajak ke negara lebih dari 6.7 Trilliun. Karena merasa terbongkar, maka melalui partai Golkar berupaya untuk menjatuhkan Sri Mulyani melalui pembentukan Pansus dan memfonis tersangka beliau secara politis karena membailout bank swasta kecil yang dianggap merugikan negara.
Sebenarnya membailout itu salah atau tidak? menurut Metta Dharmasaputra seorang wartawan yang melakukan investigasi kasus
Century. Dia kini sedang menyiapkan buku yang akan diterbitkan berjudul
”Century: Cerita dan Fakta”. Banyak orang tidak banyak tahu akan biaya tentang penutupan bank Century itu. Negara memang mempersiapkan dana 6.7 trilliun. Untuk menutup bank ini diperlukan dana 6.4 trilliun dan jika dikurangi dengan penjualan aset bank Century maka negara mengeluarkan 5.8 trilliun berarti aset itu senilai 700milliar. Sedangkan jika diselamatkan negara awalnya mengeluarkan 6.7 trilliun, maka jika aset itu dijual akan mendapat 2.8 trilliun, ini berarti dua kali lipat. Jadi negara mengeluarkan 4 trilliun. Dengan melihat itu, negara menilai lebih murah dibanding harus ditutup terlebih dahulu.
Lalu, apakah berdampak sistemik jika tidak diselamatkan? Sebenarnya nama rekening yang mempunyai dana diatas 2 milyar sekitar 1%, namun secara nominal menguasai setengahnya yaitu 53%. Maka dengan melihat dana yang besar itu perlu adanya bantuan likuiditas apalagi pada saat itu, bank negara seperti BRI,BNI, Mandiri juga mendapat suntikan dana 15 trilliun karena kekurangan dana. Pada waktu itu indonesia mempunyai kebijakan untuk meng-cover dana nasabah di bawah 2 milyar tidak seperti negara-negara lain yang mempunyai kebijakan full blanket guerantee.
Kemudian, mengapa menyelamatkan bank swasta yang bobrok? seperti analogi Sri Mulyani : apakah rumah perampok yang terbakar dibiarkan saja ? apa tidak akan akan merembet ? nah dengan melihat hal itu perlu adanya langkah cepat supaya kepercayaan nasabah di bank lain tetap percaya karena ditakutkan adanya Rush. Pada waktu itu ada 18 bank umum & 5 BPR akan terkena imbas. Berdasarkan National Bank Pressure Index, kasus Century tekananya lebih tinggi dibanding krisis ekonomi tahun 1997.
Sebenarnya meraka tahu akan hal ini, cuma mereka pura-pura tak tahu karena ada kepentingan politis untuk segera menjatuhkan dan menangkap Sri mulyani wanita yang berpengaruh dan berprestasi di dunia itu.
0 komentar:
Posting Komentar